Semarangmemiliki Bandar Udara Internasional Ahmad Yani (SRG). Sementara, di Ketapang terdapat Bandar Udara Rahadi Oesman (KTG) yang hanya melayani penerbangan domestik. Berapa lama penerbangan dari Semarang ke Ketapang?. Lama waktu penerbangan rute pesawat Semarang ke Ketapang membutuhkan waktu 1 jam 35 menit.
Memasukigerbang masjid kini sudah terkena tiket masuk, tertulis Rp 3.000 untuk tiket masuk, dan Rp 2.000 untuk tiket parkir roda dua. Masjid kapal ini pun menjadi destinasi wisata religi. Masjid kapal sendiri terdiri dari bangunan tiga lantai, dengan panjang kurang lebih 50 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi 14 meter dan berdiri dilahan
MASJIDKAPAL SEMARANG, REPLIKA BAHTERA NUH by Kopi dan kamu - Sunday, October 22, 2017 Satu lagi destinasi wisata di Kota Semarang yang banyak menyedot pengunjung baru-baru ini. Adalah "Masjid As Safinatun Najah" dengan arsitektur bangunan yang mirip kapal, maka orang-orang lebih senang menyebutnya dengan "Masjid Kapal" Terletak di Jalan Kyai
TiketKapal Informasi jalur kapal di Indonesia dan harga tiket nya; Pantai Marina Semarang: Daya Tarik & Tiket Masuk 2022. Dwi Okta follow. Mahasiswi jurusan pariwista di salah satu Universitas di Indonesia. Published 15 Maret 2021. Share. 0 reply. Harga Tiket: Rp5.000: Jam Buka: 24 Jam: No Telepon-Alamat: Jalan Yos Sudarso, Kompleks PRPP
REPUBLIKACO.ID, SEMARANG -- Diam-diam kota Semarang memendam obyek wisata religi. Setelah heboh obyek wisata 'Masjid Kapal Nabih Nuh', kini muncul lagi destinasi yang tak kalah menariknya. Yaitu obyek wisata religi 'Replika Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.' Banyak orang takjub. Karena datang ke sini serasa haji dan umroh di tanah suci.Kota 'Makkah dan Madinah' ini berada di sekitar 15 Km
k0oHV. › Nusantara›Sembahyang dan Pelesiran di... Masjid Safinatun Najah atau kerap disebut Masjid Kapal di Kelurahan Podorejo, Ngaliyan, Kota Semarang, jadi jujugan warga sembahyang, termasuk saat Ramadhan. Arsitektur kapal diilhami bahtera penyelamat Nabi Nuh. KOMPAS/KRISTI D UTAMISuasana di sekitar Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid yang berarsitektur unik itu didirikan karena pemiliknya terinspirasi dari kapal penyelamat milik Nabi Nuh. Sejak dibangun pada 2015, masjid itu ramai didatangi pengunjung dari sejumlah daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Ramadhan, umat Islam berbondong-bondong mendatangi masjid. Mereka memanjatkan doa agar diberi kekuatan dan kesehatan menjalankan puasa. Di Kota Semarang, Jawa Tengah, ada masjid serupa kapal yang bisa jadi pilihan tempat yang berembus sepoi di antara jendela-jendela bulat menyapu wajah Agus 47 yang sedang berbaring di selasar Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Warga Desa Donorejo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, itu baru saja menunaikan shalat Dzuhur di rumah ibadah yang terkenal dengan sebutan Masjid Kapal tersebut. Di sekitar Agus, puluhan orang juga membaringkan badan di ubin masjid yang adem. Sebagian orang duduk-duduk bersandar di dinding masjid sambil mengobrol atau sekadar melihat-lihat layar itu, Agus berniat melepas penat sebelum menempuh perjalanan sekitar 50 kilometer untuk kembali ke rumahnya. Sabtu pagi, Agus berangkat menggunakan sepeda motor ke Podorejo bersama istri dan anak ketiganya. Mereka datang ke masjid berarsitektur menyerupai kapal itu untuk sembahyang, memohon kesehatan, dan kelancaran dalam menjalani ibadah D UTAMIPengunjung shalat di Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari banyak daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Selain untuk berwisata, pengunjung mendatangi masjid itu untuk sembahyang di masjid-masjid di luar kota sebelum menjalani ibadah puasa sudah seperti agenda wajib bagi keluarga Agus. Tahun lalu, misalnya, keluarga itu mendatangi Masjid Nahdlatul Bahri di Kabupaten Jepara. Arsitektur masjid itu juga disebutnya unik, mirip dengan Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.”Berdoa memang bisa di mana saja, tetapi rasanya semakin senang kalau bisa beribadah di masjid yang bangunannya indah. Kebetulan, kebiasaan ini menular ke anak bungsu saya, jadi sekarang ini malah dia yang selalu mengajak jalan-jalan lihat masjid-masjid indah sebelum puasa,” kata Agus saat ditemui, melihat Masjid Safinatun Najah yang dibangun pada 2015 itu, Agus merasa terkesan. Masjid berbentuk kapal yang didirikan di lahan seluas meter persegi itu memiliki panjang 50 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 14 juga Menyambut Ramadhan di Mushala Tertua Kota TegalKOMPAS/KRISTI D UTAMIPengunjung melintas di dekat jendela yang berada di lantai tiga Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah lain, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Normalnya, masjid tersebut dikunjungi hingga orang dalam sehari. Selama pandemi, jumlah pengunjung turun menjadi 150-250 orang per bonus berfotoMasjid yang berdiri di tengah-tengah sawah dan hutan jati itu memiliki empat lantai. Lantai pertama biasanya digunakan untuk beristirahat atau tempat pertemuan, sedangkan lantai dua digunakan untuk shalat maupun pengajian. Lantai tiga masjid yang dicat warna coklat, krem, dan kuning itu digunakan untuk tempat belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab. Adapun lantai empat digunakan untuk tempat foto atau melihat Podorejo dari cuaca cerah, pengunjung di lantai empat akan disambut pemandangan hamparan sawah dan hutan jati menghijau dengan atap langit biru. Tak heran jika lantai itu dipenuhi pengunjung yang akan memang bisa di mana saja, tetapi rasanya semakin senang kalau bisa beribadah di masjid yang bangunannya indah. Kebetulan, kebiasaan ini menular ke anak bungsu saya, jadi sekarang ini malah dia yang selalu mengajak jalan-jalan lihat masjid-masjid indah sebelum puasa. AgusAsih 40, warga Kecamatan Mijen, Kota Semarang, adalah salah satu pengunjung yang mengantre untuk berfoto. Ia sudah memegang referensi foto dari ketinggian dengan latar belakang sawah yang ia dapatkan dari sebuah unggahan di Instagram.”Rencananya mau foto seperti ini. Dari lama sudah pengin ke sini, tapi belum ada waktu. Karena hari ini libur kerja, jadi berangkat,” ujar Asih sambil menunjukkan sebuah foto di layar D UTAMIPengunjung berfoto di lantai empat Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Pengunjung masjid itu berasal dari daerah-daerah lain, mulai dari Aceh hingga Kalimantan siang tersebut, Asih datang bersama lima temannya. Kedatangannya itu adalah yang kedua. Sekitar tujuh tahun lalu, Asih pertama kali berkunjung ke Masjid Kapal tersebut. Kala itu, bangunan masjid belum jadi, tetapi pengunjung sudah ramai.”Dulu hanya bisa foto-foto di depan masjid, belum boleh masuk karena belum selesai dibangun. Kanan dan kiri bangunan masih ada sisa-sisa materialnya. Kalau sekarang sudah bagus, rapi dan megah,” berwisata, Asih mengaku ingin menjajal makanan khas Podorejo, yakni tape ketan. Menurut cerita seorang temannya, tape ketan di desa tersebut D UTAMIDeretan pedagang terlihat dari lantai empat Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Pengunjung masjid itu berasal dari banyak daerah, mulai dari Aceh hingga Kaimantan datang bersama keluarga atau rombongan kecil, ada juga pengunjung yang datang bersama rombongan besar. Sigit 35, warga Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, misalnya, datang bersama sekitar 50 orang lainnya.”Saya datang bersama para tetangga satu rukun warga RW. Ke sini naik dua bus ukuran tanggung,” ucap dan tetangganya sengaja datang beramai-ramai dalam rangka menyambut Ramadhan. Dua Ramadhan terakhir, Sigit dan para tetangganya tidak bisa berwisata karena pandemi Covid-19 mengganas. ”Sekarang, kasus Covid-19 mulai turun dan semuanya sudah divaksin, jadi aman,” D UTAMIPengunjung berfoto bersama di lantai satu Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari banyak daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Selain untuk berwisata, pengunjung mendatangi masjid itu untuk gencarnya vaksinasi dan penurunan kasus Covid-19, jumlah kunjungan ke Masjid Kapal meningkat. Sutar 67, takmir Masjid Kapal menuturkan, rata-rata kunjungan dua pekan terakhir mencapai 500 orang per hari. Jumlah itu meningkat dari kunjungan harian selama pandemi berkisar 150-200 orang per pertama kali dibuka pada 2015 hingga sebelum pandemi, rata-rata kunjungan di Masjid Kapal disebut Sutar mencapai orang per hari. Selama pandemi, Masjid Kapal dua kali menutup untuk kunjungan. Penutupan pertama dilakukan pada masa awal pandemi selama tujuh bulan. Adapun penutupan kedua dilakukan selama dua bulan pada awal 2022 saat Covid-19 varian Omicron ini, pengunjung yang masuk ke Masjid Kapal dikenai tarif tiket masuk Rp per orang. Sebagian uang itu disetorkan ke Dinas Pariwisata Kota Semarang dan sebagian lagi untuk membiayai operasional masjid, termasuk membayar gaji karyawan yang mengurus kunjungan D UTAMIWisatawan mengambil mukena sebelum shalat di Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Tiket masuk untuk satu pengunjung Rp kunjungan ditutup, pihak yayasan merumahkan tujuh karyawan yang biasanya mengurus wisata karena tidak mampu membayar gaji mereka. Gaji satu karyawan berkisar Rp 1,5 juta-Rp 2 juta, tergantung tugasnya,” tutur hanya berdampak kepada karyawan Masjid Kapal, penutupan kunjungan juga menyebabkan belasan pedagang di sekitar masjid kehilangan pendapatan. Sebelum pandemi, para pedagang yang rata-rata berjualan tape ketan, es serut, dan bakso itu bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp per hari. Saat sepi pengunjung, mereka paling banyak mendapatkan uang Rp per D UTAMIAnak-anak bermain di lantai tiga Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Selain untuk berwisata, pengunjung mendatangi masjid itu untuk masjid Adapun Masjid Safinatun Najah didirikan oleh seorang bernama Muhammad. Menurut Sutar, Muhammad berasal dari Arab Saudi, tetapi sudah lama tinggal di Kota Pekalongan. Ia memilih membangun masjid berbentuk kapal karena terinspirasi dari kisah Nabi Nuh dan bahtera penyelamatnya. Nama Safinatun Najah juga dipilih oleh Muhammad karena berarti kapal penyelamat.”Abah Muhammad yang dasarnya memang senang dengan kisah tentang kapal Nabi Nuh pernah jalan-jalan ke Afrika dan melihat sebuah masjid berbentuk kapal. Ia kemudian kepingin membangun masjid seperti itu,” ucap menyebut, masjid itu diarsiteki oleh seseorang bernama Slamet yang berasal dari Magelang. Ia merupakan kenalan dari D UTAMIJendela-jendela di Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, dibuka pada Sabtu 2/4/2022 untuk menjaga sirkulasi udara. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Normalnya, masjid tersebut dikunjungi hingga orang dalam sehari. Selama pandemi, jumlah pengunjung turun menjadi 150-250 orang per Muhammad mendirikan masjid itu tidak hanya untuk mewujudkan cita-citanya membangun masjid yang bentuknya menyerupai bahtera Nabi Nuh. Sama dengan arti Safinatun Najah, Muhammad ingin masjid itu bisa menyelamatkan masyarakat di sekitarnya.”Berkat keberadaan masjid itu, warga sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid. Tanah-tanah di sekitar Desa Podo Rejo yang dulunya murah, sejak ada masjid itu menjadi semakin mahal,” kata arsitektur masjid itu membuat orang-orang penasaran kemudian datang. Pengunjung yang datang ke Masjid Kapal dari daerah-daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan juga Jelang Ramadhan, Pesanan Kubah Masjid di Tegal MeningkatKOMPAS/KRISTI D UTAMIPengunjung keluar dari Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid yang berarsitektur unik itu didirikan karena pemiliknya terinspirasi dari kapal penyelamat milik Nabi Nuh. Sejak dibangun pada 2015, masjid itu ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul pesohor dan pejabat juga tak mau ketinggalan. Pesohor dan pejabat yang tercatat pernah datang ke Masjid Kapal, antara lain Luna Maya, Tukul Arwana, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, hingga Gubernur Jateng Ganjar masjid-masjid berarsitektur unik turut mendongkrak jumlah wisatawan yang datang di Kota Semarang. Selama Ramadhan, pemerintah setempat berencana memaksimalkan kujungan wisatawan, terutama di tempat-tempat wisata Tugas Kepala Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono menuturkan, berdasarkan aturan, kunjungan wisata saat ini masih dibatasi maksimal 75 persen dari kapasitas. Para pengelola tempat wisata juga diimbau menerapkan protokol kesehatan ketat untuk menekan risiko penularan sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid. Tanah-tanah di sekitar Desa Podo Rejo yang dulunya murah, sejak ada masjid itu menjadi semakin mahal.”Kami juga meminta pengelola tempat wisata segera mengikuti sertifikasi cleanliness kebersihan, health kesehatan, safety keamanan, dan environment sustainability Kelestarian Lingkungan atau CHSE agar pengunjung merasa yakin untuk datang. Selain itu, pemindaian kode garis dengan aplikasi Peduli Lindungi juga perlu dimaksimalkan untuk mengetahui kondisi kesehatan pengunjung berikut status vaksinasinya,” ucap masjid-masjid unik seperti Masjid Kapal terbukti mampu mengundang umat Islam jauh-jauh datang dan bersembahyang. Kekhusyukan ibadah pun dilengkapi beramal dengan jajan di warung-warung juga Lima Masjid Kontemporer Unik di NusantaraKOMPAS/KRISTI D UTAMIPemandangan dari samping Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid yang berarsitektur unik itu didirikan karena pemiliknya terinspirasi dari kapal penyelamat milik Nabi Nuh. Sejak dibangun pada 2015, masjid itu ramai didatangi pengunjung dari banyak daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. EditorGREGORIUS MAGNUS FINESSO
Skip to content Paket WisataRental MobilSewa Bus PariwisataSewa MotorKontakTravel Blog Masjid Kapal Semarang Masjid Kapal Semarang menjadi viral di sosial media berkat bentuk nya yang tidak biasa. Masjid ini berbentuk kapal yang berada di tengah kolam daerah persawahan dan perkebunan. Keunikannya tersebut membuat masjid ini memiliki keindahan yang tidak kalah dengan tempat wisata di Semarang yang terkenal lainnya seperti Masjid Agung Semarang. Tempat ini pun bisa menjadi destinasi wisata religi alternatif saat Anda mengunjungi Semarang. Masjid Kapal bisa Anda kunjungi dengan mudah menggunakan paket wisata Semarang dari Biro Perjalanan. Namun sebelum berangkat, tidak ada salahnya untuk simak terlebih dahulu ulasan lengkap mengenai Masjid Kapal Semarang berikut ini. Sekilas Tentang Masjid Kapal Semarang Menurut beberapa sumber, awal mula pembangunan Masjid Kapal Semarang ini dimulai dari wasiat salah satu keluarga di Uni Emirat Arab. Pewasiat meminta untuk dibangun sebuah masjid dengan bentuk bahtera kapal Nabi Nuh Pimpinan yayasan Safinatun Najah yang ada di Indonesia menyanggupi amanah tersebut dan berusaha membangun masjid ini. Pembangunan masjid dimulai pada tahun 2015 diatas lahan seluas hektar dengan luas bangunan masjid sekitar 2 hektar. Dana yang dihabiskan untuk membangun masjid ini pun mencapai lebih dari 5 miliar. Dengan jumlah 40 pekerja, masjid ini pun selesai sesuai dengan apa yang sudah diamanahkan dan dapat menampung 1000 jamaah sekaligus. Masjid Kapal Semarang memiliki nama asli Masjid As Safinatun Najah yang berarti kapal penyelamat. Bangunan masjidnya terdiri dari tiga lantai dengan dinding luar lantai satu yang berbentuk seperti kapal. Di bagian luar masjid ini dikelilingi oleh kolam kecil sehingga bangunan kapal terlihat mengapung di atas air. Dengan keunikannya tersebut, banyak wisatawan yang penasaran dan ingin melihat langsung bangunan masjid yang unik ini. Daya Tarik Masjid Kapal Semarang Sebagai salah satu tempat wisata religi yang unik, Masjid Kapal ini menawarkan banyak sekali hal menarik. Berikut ini beberapa hal dan kegiatan seru yang bisa Anda lakukan ketika berkunjung ke Masjid Kapal. Arsitektur Masjid Daya tarik utama dari masjid satu ini tentu saja arsitektur masjidnya yang unik dan tidak biasa. Dari luar masjid ini terlihat seperti sebuah kapal yang terdampar di tengah perkebunan dan sawah warga. Bagian bawah masjid terlihat mengapung karena berada di tengah kolam air kecil yang mengelilinginya. Pada bagian atas kapal terdapat gedung putih menjulang yang menjadi gedung utama untuk sholat dan lainnya. Atap masjid ini memiliki kubah kecil berwarna hijau yang menjadi penanda bangunan ini sebuah masjid. Bangunan tiga lantai ini pun berfungsi seutuhnya untuk ibadah, edukasi, dan rekreasi sehingga wajar bila begitu diminati. Wisatawan sering berfoto di bagian luar masjid dekat dengan pintu masuk ataupun berfoto dari rooftop untuk melihat pemandangan. Tidak jarang pula wisatawan menggunakan drone untuk mengambil gambar betapa megahnya arsitektur Masjid Kapal Semarang ini. Berbagai Acara di Gedung Serbaguna Bangunan masjid yang terbagi menjadi tiga lantai masing-masing memiliki fungsi nya seperti lantai satu yang menjadi ruang serbaguna. Di lantai satu ini Anda dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti resepsi, gathering, dan lainnya. Tidak jarang pula warga sekitar melakukan kegiatan perkumpulan yang dilakukan di ruang serbaguna ini. Ruangannya pun luas dan mampu menampung cukup banyak orang tanpa terasa sesak ataupun sempit. Ruang ini pun bisa disewa oleh pengunjung bila ingin digunakan untuk pelaksanaan berbagai acara. Cukup hubungi pengurus masjid untuk izin dan pengkondisian acara agar tidak mengganggu kegiatan ibadah di lantai dua. Belajar di Perpustakaan Bila lantai satu digunakan untuk gedung serbaguna dan lantai dua menjadi ruang utama sholat, lantai tiga masjid dimanfaatkan sebagai perpustakaan. Pemanfaatan masjid sebagai perpustakaan ini melihat pada masa Rasulullah saat masjid juga berfungsi sebagai tempat belajar dan mengajar. Berbagai macam koleksi buku bisa Anda temukan di perpustakaan ini terutama buku terkait agama. Cukup sering pula mahasiswa maupun pelajar yang sengaja mampir untuk mencari referensi dan buku bacaan. Setelah selesai sholat, Anda bisa langsung bersantai sambil membaca buku di perpustakaan melihat ke jendela pemandangan indah dari ketinggian. Selain beribadah, Anda pun dapat menambah wawasan sambil bersantai di perpustakaan masjid. Pemandangan dari Rooftop Di atas perpustakaan, Anda bisa naik menuju rooftop menggunakan tangga yang tersedia. Dari atas sini Anda dapat melihat langsung pemandangan sawah dan pepohonan hijau yang berada di sekitar masjid. Begitu pula dengan hewan ternak yang dengan bebas merumput di kawasan Masjid Kapal Semarang ini. Kubah kecil masjid yang berwarna hijau menjadi pemanis pemandangan di area rooftop masjid. Tempat ini juga sering menjadi spot berfoto bagi para pengunjung karena pemandangannya yang indah. Saat menjelang maghrib Anda dapat melihat langit senja yang begitu menawan dengan sangat jelas. Mengambil Hikmah Pelajaran Bentuk bangunan masjid yang menyerupai kapal Nabi Nuh ini bukan tanpa alasan khusus. Harapannya dengan adanya Masjid Kapal, para pengunjung dan jamaah dapat terus mengingat kisah dari Nabi Nuh dan mengambil hikmahnya. Keberadaan masjid di tengah perkebunan dan sawah juga melambangkan nilai untuk terus ingat kepada tuhan di manapun berada. Kapal di sini menjadi kendaraan yang siap mengantar manusia menuju keselamatan sebagaimana Kapal Nabi Nuh dalam kisahnya. Mengunjungi Masjid Kapal tidak hanya menjadi kunjungan wisata namun juga religi. Banyak sekali nilai, pelajaran, serta hiburan yang bisa Anda dapatkan dari sekedar mengunjungi Masjid Kapal. Harga Tiket Masuk Masjid Kapal Semarang Wisatawan yang ingin mengunjungi Masjid Kapal Semarang tidak perlu biaya sama sekali. Hanya cukup membayar biaya parkir kepada pengelola parkir di sekitar, berikut ini rincian jelas biayanya Retribusi Tarif Tiket Masuk Gratis Parkir Motor Parkir Mobil Harga yang tercantum di dalam tabel sewaktu-waktu masih dapat berubah tergantung kebijakan dari pengelola. Tapi daftar ini sudah cukup untuk menjadi bahan pertimbangan dan perkiraan biaya jika Anda ingin mengunjungi Masjid Kapal. Anda pun dapat mengunjungi tempat wisata lain di Semarang dengan menggunakan Paket Wisata yang tersedia di Biro Perjalanan. Selain lebih murah, Anda tidak perlu repot lagi dengan urusan akomodasi selama liburan. Lokasi dan Rute Menuju Masjid Kapal Semarang Lokasi Masjid Kapal Semarang cukup jauh dari pusat kota Semarang sekitar 25 km dengan waktu tempuh 45 menit. Letaknya berada di dekat perbatasan Semarang Kendal yang beralamat di Jl. Kyai Padak, Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Untuk menuju Masjid Kapal dari Kota Semarang, Anda harus berjalan ke arah barat tepatnya menuju Jl Ngaliyan. Saat sudah dekat dengan Lapas Kedungpane, Anda bisa berbelok ke arah Jl Anyar Duwet dan terus lurus hingga Jl Kalincar. Dari Jl Kalincar ini lanjutkan perjalanan ke arah selatan hingga Anda menemukan Masjid Kapal terlihat di pinggir jalan. Jika masih bingung, manfaatkan jasa sewa hiace Semarang petunjuk jalan dari Google Maps yang akan memberikan rute terbaik dari manapun Anda berangkat. Jam Operasional Masjid Kapal Semarang Masjid Kapal Semarang buka 24 jam penuh, namun untuk kunjungan wisata biasanya terbatas hingga pukul WIB. Waktu terbaik berkunjung ke Masjid ini adalah saat sore hari sekitar pukul WIB setelah Ashar. Pada waktu tersebut Anda dapat melihat langit senja berwarna jingga sebelum masuk waktu maghrib. Untuk mendapatkan momen indah ini pastikan untuk datang saat musim kemarau agar tidak terganggu hujan dan cuaca mendung. Related PostsBagikan Artikel Ini Ke Page load link
tiket masuk masjid kapal semarang